Kamis, 07 Maret 2013

Muhassinat al-lafziyyah


 MUHASSINÂT LAFZHIYYAH II
A.    Pengertian Saja’
Saja’ secara leksikal bermakna bunyi atau indah. Sedangkan secara terminolohis saja’ adalah,
توافق الفاصلتين فى الحرف الأخير. (Sajak adalah persesuaian dua akhir kata pada huruf akhirnya).
B.     Macam-macam Saja
Saja’ mempunyai beberapa jenis, yaitu:
1.      Al-Mutharraf
Al-Mutharraf menurut definisi para ahli balâghah adalah,
ما اختلفت فاصلتاه فى الوزن واتفقتا فى الحرف الأخير.
(Al-Mutharraf adalah sajak yang dua akhir kata pada sajak itu berbeda dalam wazannya, dan persesuaian dalam huruf akhirnya.”)

Contoh :
ما لكم لا ترجون لله وقارا . وقد خلقكم أطوارا.
Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan.” ( Q.S. Nuh : 13-14 )

2.      Al-Murashsha’
Al-Murashsha’ menurut istilah adalah,
ما كان فيه ألفاظ إحدى الفقرتين كلها أو أكثرها مثل ما يقابلها من الفقرة الأخرى وزنا وتقفيتا.
Al-Murashsha’ adalah sajak yang padanya lafazh-lafazh dari salah satu rangkaiannya, atau seluruhnya, atau sebagian besarnya semisal bandingannya dari rangkaian yang lain.”
Contoh syi’ir karya al-Hariri,
هو يطبع الأشجاع بجواهر لفظه #و يقرع الأسماع بزواجر وعظه.
Dia mencetak sajak-sajak dengan mutiara-mutiara katanya, dan mengetuk pendengaran dengan larangan-larangan bimbingannya.”
3.       Al-Mutawâzi
Al-Mutawâzi secara istilah adalah,
ما كان الإتفاق فيه فى الكلمتين الآخرتين فقط.                                                                                
Al-Mutawâzi adalah sajak yang persesuaian padanya terletak pada dua kata yang akhir saja.
Contoh, firman Allah swt :
فيها سرر مرفوعة, و أكواب موضوعة.
Di dalamnya ada tahta-tahta yang ditinggikan dan gelas-gelas yang terletak di dekatnya.” ( Q.S. Al-Ghâsyiah :13-14 )
Saja’ merupakan suatu bentuk pengungkapan yang bertujuan untuk memperindah lafalnya dengan cara menyesuaikan bunyi-bunyi akhirnya. Namun demikian tidak setiap sajak baik dan indah untuk disimak. Ada beberapa
ciri suatu sajak dianggap indah.
Saja’ yang indah hendaklah memenuhi hal-hal sbb:
a.      Faqrah-nya sama, seperti :
فى سرر مخدود. وطلح منضود.
b.       Faqrah kedua lebih panjang, seperti :
و النجم إذا هوى. ما ضل صاحبكم وما غوى.
c.       Yang terpanjang faqrah ketiganya,
seperti :
خذوه فغلوه. ثم الجحيم صلوه.
d.      Bagian-bagian kalimatnya seimbang
e.       Rangkaian kalimatnya bagus dan tidak dibuat-buat
f.        Bebas dari pengulangan yang tidak berfaedah.
Dengan memperhatikan pengertian saja’, jenis dan karakteristiknya tampak bahwa saja’ mirip dengan jinâs. Namun demikian antara keduanya ada
perbedaan sbb:
a)      Pada jinâs kemiripan dua lafazh yang berbeda artinya atau maknanya.
Contoh:
tPöqtƒur ãPqà)s? èptã$¡¡9$# ÞOÅ¡ø)ムtbqãB̍ôfãKø9$# $tB (#qèVÎ6s9 uŽöxî 7ptã$y
Dan pada hari terjadinya kiamat, bersum-pahlah orang-orang yang berdosa, mereka tidak diam (di dalam kubur), melainkan sesaat saja”. (QS: Al-Rum:55)
Makna al-sâah yang pertama adalah hari kiamat sedangkan yang kedua adalah waktu. Sedangkan saja’ adalah cocoknya huruf akhir dua fashilah atau lebih.
Contoh:
اللهم أعط منفقا خلفا # وأعط ممسكا تلفا
Ya Allah berilah pengganti kepada orang yang berinfak, dan berilah kerusakan kepada orang yang tidak mau berinfak.
b)       Kemiripan pada jinâs terdapat pada macam huruf, syakal, jumlah, dan urutannya. Sedangkan kemiripan pada saja’ dilihat dari kecocokan fashilah-nya baik dalam wazan atau hurufnya.
TUGAS TERSTRUKTUR
1. Jelaskan keempat macam jenis saja’, lengkap dengan contohnya!
2. Jelaskan beberapa ciri suatu sajak dianggap indah!

1 komentar: