MUHASSINÂT LAFZHIYYAH II
A. Pengertian Saja’
Saja’
secara leksikal bermakna bunyi atau
indah. Sedangkan secara terminolohis saja’ adalah,
توافق الفاصلتين فى الحرف الأخير.
(Sajak
adalah persesuaian dua akhir kata pada huruf akhirnya).
B.
Macam-macam
Saja’
Saja’
mempunyai beberapa jenis, yaitu:
1. Al-Mutharraf
Al-Mutharraf menurut
definisi para ahli balâghah adalah,
ما اختلفت فاصلتاه فى الوزن واتفقتا فى الحرف الأخير.
(Al-Mutharraf adalah
sajak yang dua akhir kata pada sajak itu berbeda dalam wazannya, dan persesuaian
dalam huruf akhirnya.”)
Contoh :
ما لكم لا ترجون لله وقارا . وقد خلقكم أطوارا.
Mengapa kamu tidak
percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam
beberapa tingkatan.” ( Q.S. Nuh : 13-14 )
2.
Al-Murashsha’
Al-Murashsha’ menurut
istilah adalah,
ما كان فيه ألفاظ إحدى الفقرتين كلها أو أكثرها مثل ما يقابلها من الفقرة الأخرى وزنا وتقفيتا.
Al-Murashsha’ adalah
sajak yang padanya lafazh-lafazh dari salah satu rangkaiannya, atau seluruhnya,
atau sebagian besarnya semisal bandingannya dari rangkaian yang lain.”
Contoh syi’ir karya
al-Hariri,
هو يطبع الأشجاع بجواهر لفظه #و يقرع الأسماع بزواجر وعظه.
Dia mencetak
sajak-sajak dengan mutiara-mutiara katanya, dan mengetuk pendengaran dengan larangan-larangan
bimbingannya.”
3.
Al-Mutawâzi
Al-Mutawâzi secara
istilah adalah,
ما كان الإتفاق فيه فى الكلمتين الآخرتين فقط.
Al-Mutawâzi adalah
sajak yang persesuaian padanya terletak pada dua kata yang akhir saja.
Contoh, firman Allah swt :
فيها سرر مرفوعة, و أكواب موضوعة.
Di dalamnya ada
tahta-tahta yang ditinggikan dan gelas-gelas yang terletak di dekatnya.” (
Q.S. Al-Ghâsyiah :13-14 )
Saja’
merupakan suatu bentuk pengungkapan yang
bertujuan untuk memperindah lafalnya dengan cara menyesuaikan bunyi-bunyi
akhirnya. Namun demikian tidak setiap sajak baik dan indah untuk disimak. Ada
beberapa
ciri
suatu sajak dianggap indah.
Saja’
yang indah hendaklah memenuhi hal-hal
sbb:
a.
Faqrah-nya
sama, seperti :
فى سرر مخدود. وطلح منضود.
b.
Faqrah kedua lebih panjang, seperti :
و النجم إذا هوى. ما ضل صاحبكم وما غوى.
c.
Yang
terpanjang faqrah ketiganya,
seperti :
خذوه فغلوه. ثم الجحيم صلوه.
d.
Bagian-bagian
kalimatnya seimbang
e.
Rangkaian
kalimatnya bagus dan tidak dibuat-buat
f.
Bebas
dari pengulangan yang tidak berfaedah.
Dengan
memperhatikan pengertian saja’, jenis dan karakteristiknya tampak bahwa saja’
mirip dengan jinâs. Namun demikian antara keduanya ada
perbedaan
sbb:
a) Pada jinâs kemiripan dua lafazh
yang berbeda artinya atau maknanya.
Contoh:
tPöqtur
ãPqà)s?
èptã$¡¡9$#
ÞOÅ¡ø)ã
tbqãBÌôfãKø9$#
$tB
(#qèVÎ6s9
uöxî
7ptã$y
“Dan pada hari terjadinya kiamat, bersum-pahlah orang-orang
yang berdosa, mereka tidak diam (di dalam kubur), melainkan sesaat saja”. (QS:
Al-Rum:55)
Makna
al-sâah yang pertama adalah hari kiamat sedangkan yang kedua adalah
waktu. Sedangkan saja’ adalah cocoknya huruf akhir dua fashilah atau
lebih.
Contoh:
اللهم أعط منفقا خلفا # وأعط ممسكا تلفا
Ya
Allah berilah pengganti kepada orang yang berinfak, dan berilah kerusakan
kepada orang yang tidak mau berinfak.
b) Kemiripan pada jinâs terdapat pada macam
huruf, syakal, jumlah, dan urutannya. Sedangkan kemiripan pada saja’ dilihat
dari kecocokan fashilah-nya baik dalam wazan atau hurufnya.
TUGAS
TERSTRUKTUR
1.
Jelaskan keempat macam jenis saja’, lengkap dengan contohnya!
2.
Jelaskan beberapa ciri
suatu sajak dianggap indah!
Jazaakillah khairan
BalasHapus