MUHASSINÂT
MA’NAWIYYAH I
A. Pengertian Tauriyah
Secara
leksikal tauriyah bermakna tertutup atau tersembunyi. Kata ini secara etimologi
merupakan bentuk masdar dari akar kata ‘ ورى ’.
Dalam bahasa Arab biasa terucap
(saya menutupi berita itu dan menampakkan lainnya). وريت الخبر تورية‘
Sedangkan secara terminologis tauriyah
adalah:
أن يذكر المتكلم لفظا مفردا له معنيان ، أحدهما
قريب ظاهر غير مراد، والآخر بعيد خفي هو المراد
بقرينة،
ولكنه ورى عنه بالمعنى القريب، فيتوهم السامع لأول وهلة أنه مراد وليس كذلك.
“Seseorang
yang berbicara menyebutkan lafaz yang tunggal, yang mempunyai dua macam arti.
Yang pertama arti yang dekat dan jelas tetapi tidak dimaksudkan, dan yang lain
makna yang jauh dan samar, tetapi yang dimaksudkan dengan ada tanda-tanda, namun
orang yang berbicara tadi menutupinya dengan makna yang dekat.
Dengan
demikian pendengar menjadi
salah sangka sejak semulanya bahwa makna yang dekat itulah yang dikehendaki,
padahal tidak.”
Pengertian
tauriyah berdasarkan definisi di atas adalah penyebutan suatu kata yang
bersifat polisemi, yaitu jenis kata yang mempunyai makna kembar.
1. Makna pertama adalah makna yang dekat dan
jelas, namun makna itu tidak dimaksudkan; sedangkan
2. makna kedua adalah makna yang jauh dan
samar, namun makna itulah yang dimaksudkan.
Pemindahan
pengambilan makna dari makna awal kepada makna kedua, dari yang dekat dan jelas
kepada makna jauh dan samar karena adanya qarînah (indikator) bahwa kata
tersebut mesti dimaknai seperti itu. Qarînah yang menuntut kata tersebut
dimaknai seperti itu adalah konteksnya.
B.
Pembagian
Tauriyah
Tauriyah
terbagi menjadi empat macam, yaitu :
1)
Tauriyah
Mujarradah
Tauriyah mujarradah ialah
tauriyah yang tidak dibarengi dengan sesuatu yang sesuai dengan dua
macam arti, seperti jawaban nabi Ibrahim as. Ketika ditanya oleh Tuhan tentang
isterinya.
Ia mengatakan أختي هذه Ini
saudaraku (seagama). Nabi Ibrahim memaksudkan kata ‘ أختي ’
adalah saudara seagama.
Dalam Alquran Allah swt berfirman:
وهو الذي يتوفاكم بالليل ويعلم ما جرحتم
بالنهار
“Dan Dialah yang
mewafatkan (menidurkan) kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa
yang kamu kerjakan
pada siang hari.” (al-An’am : 60 )
Pada kedua contoh kalimat di atas terdapat ungkapan tauriyah
yaitu kata أختي
‘‘
dan جرحتم ’. Pada kedua contoh di atas tidak terdapat
kata-kata yang sesuai
dan munasabah untuk keduanya, sehingga dinamakan tauriyah mujarradah.
2)
Tauriyah
Murasysyahah
Tauriyah
murasyahah ialah suatu tauriyah yang
setelah itu dibarengi dengan ungkapan yang sesuai dengan makna yang dekat. Tauriyah
ini dinamakan murasyahah karena dengan menyertakan ungkapan yang
sesuai dengan makna dekat menjadi lebih kuat. Sebab makna yang dekat tidak dikehendaki,
jadi seolah-olah makna yang dekat itu lemah, apabila sesuatu yang sesuai
dengannya disebutkan, maka ia menjadi kuat.
Contoh,
والسمآء
بنيناها بأيد .
“Dan
langit itu Kami bangun dengan tangan (kekuasaan) Kami.” (al- Dzâriyat:
47)
Pada
ayat di atas terdapat ungkapan tauriyah, yaitu pada kata ‘ بأيد ’.
Kata tersebut mengandung kemungkinan diartikan dengan tangan, yaitu diberi makna
anggota tubuh, dan itulah
makna yang dekat. Sedangkan makna jauhnya adalah kekuasaan. Dalam pada itu
disebutkan juga ungkapan yang sesuai dengan makna yang dekat itu dari segi
untuk menguatkan, yaitu kata بنيناه ا‘ ’. Namun
demikian, pada ayat di atas ungkapan tauriyah mengandung kemungkinan
makna yang jauh yang dikehendaki.
3)
Tauriyah
Mubayyanah
Tauriyah Mubayyanah adalah
salah satu jenis tauriyah yang disebutkan padanya ungkapan yang sesuai
untuk makna yang jauh. Dinamakan mubayyanah karena ungkapan tersebut dimunculkan
untuk menjelaskan makna yang ditutupinya. Sebelum itu makna yang dimaksudkan
masih samar, sehingga setelah disebutkan kelaziman makna yang dikehendaki
menjadi jelas.
Contoh,
يا من رآني بالهموم مطوقا
#وظللت من فقدي غصون في شجون
4)
Tauriyah
Muhayyaah
Tauriyah
Muhayyaah ialah tauriyah yang tidak
terwujud kecuali dengan lafaz sebelum atau sesudahnya. Jadi Muhayyaah terbagi
menjadi dua bagian:
a)
Sesuatu
yang dipersiapkan dengan lafaz yang terletak sebelumnya.
Contoh,
وأظهرت
فينا من سماتك سنة #فأظهرت ذاك
الفرض من ذالك النذب
“Anda tampakkan
di tengah kita, Tabiat aslimu Anda tampakkan pemberian itu, Dari yang cepat tunaikan perlu.”
b) Sesuatu yang dipersiapkan dengan lafaz yang
terletak sesudahnya.
Contoh,
أنه
كان يحرك الشمال باليمين .
Sesungguhnya ia
menggerakkan baju lapang yang menyelubungi seluruh badan dengan tangan kanan.”
Contoh-contoh:
1. Sirajudin
Al-Warraq berkata :
أصون
أديم وجهي عن أناس #
لقاء الموت عندهم الأديب
ورب
الشعر عندهم بغيض #
ولو وافى به لهم حبيب
Aku memelihara
kulit mukaku dari banyak orang Bertemu mati menurut mereka adalah sesuatu yang
beradab
Pengarang
menurut mereka adalah orang yang dibencimeski yang datang membawa kepada mereka
itu adalah orang yang dicintai
2. Nashiruddin
Al-Hammami berkata :
أبيات
شعرك كالقصور # ولا قصور بهايعوق
ومن
العجائب لفظها # حر ومعناها رقيق
Bait-bait
syi’irmu bagaikan istana,
tiada kelalaian yang menghalanginya,
di antara
keajaiban-keajaiban, lafaznya bebas, maknanya terkekang.
3. Ibnu Nubatah berkata :
والنهر
يشبه مبردا # فلأجل ذايجلو الصدى
Sungai itu
menyerupai kikir dan oleh
karenanya bertebaranlah ‘kotoran besi’.”
4. Ibnu
al-Zhahir berkata :
شكرا
لنسمة أرضكم # كم بلغت عني تحيه
لاغرو
إن حفظت أحا # د يث الهوى فهي الذكية
“Terima kasih
kepada angin bumimu yang
sering menyampaikan penghormatan kepadaku.
Maka tidak aneh
bila ia mampu
menjaga
keinginan hawa nafsunya, sebab
ia ‘cerdas’.”
RANGKUMAN
1.
Tauriyah secara leksikal bermakna tersembunyi. Sedangkan pengertiannya dalam terminologi ilmu balâghah adalah suatu lapal yang
mempunyai maknaganda, makna pertama dekat dan jelas akan tetapi tidak dimaksud, sedangkan makna kedua jauh
dan tersembunyi, akan tetapi
makna itulah yang dimaksud.
2.
Tauriyah mempunyai beberapa kategori, yaitu: mujarradah, murasysyahah, mubayyanah
dan muhayyaah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar