Kamis, 07 Maret 2013

Muhassinat Ma'nawiyah


MUHASSINÂT MA’NAWIYYAH I
A.    Pengertian Tauriyah
 Secara leksikal tauriyah bermakna tertutup atau tersembunyi. Kata ini secara etimologi merupakan bentuk masdar dari akar kata ‘ ورى ’. Dalam bahasa Arab biasa terucap
   (saya menutupi berita itu dan menampakkan lainnya).                       وريت الخبر تورية
Sedangkan secara terminologis tauriyah adalah:
أن يذكر المتكلم لفظا مفردا له معنيان ، أحدهما قريب ظاهر غير مراد، والآخر بعيد خفي هو المراد بقرينة، ولكنه ورى عنه بالمعنى القريب، فيتوهم السامع لأول وهلة أنه مراد وليس كذلك.
Seseorang yang berbicara menyebutkan lafaz yang tunggal, yang mempunyai dua macam arti. Yang pertama arti yang dekat dan jelas tetapi tidak dimaksudkan, dan yang lain makna yang jauh dan samar, tetapi yang dimaksudkan dengan ada tanda-tanda, namun orang yang berbicara tadi menutupinya dengan makna yang dekat.
Dengan demikian pendengar menjadi salah sangka sejak semulanya bahwa makna yang dekat itulah yang dikehendaki, padahal tidak.”
Pengertian tauriyah berdasarkan definisi di atas adalah penyebutan suatu kata yang bersifat polisemi, yaitu jenis kata yang mempunyai makna kembar.
1.      Makna pertama adalah makna yang dekat dan jelas, namun makna itu tidak dimaksudkan; sedangkan
2.      makna kedua adalah makna yang jauh dan samar, namun makna itulah yang dimaksudkan.
Pemindahan pengambilan makna dari makna awal kepada makna kedua, dari yang dekat dan jelas kepada makna jauh dan samar karena adanya qarînah (indikator) bahwa kata tersebut mesti dimaknai seperti itu. Qarînah yang menuntut kata tersebut dimaknai seperti itu adalah konteksnya.
B.     Pembagian Tauriyah
Tauriyah terbagi menjadi empat macam, yaitu :
1)      Tauriyah Mujarradah
Tauriyah mujarradah ialah tauriyah yang tidak dibarengi dengan sesuatu yang sesuai dengan dua macam arti, seperti jawaban nabi Ibrahim as. Ketika ditanya oleh Tuhan tentang isterinya.
Ia mengatakan   أختي هذه Ini saudaraku (seagama). Nabi Ibrahim memaksudkan kata ‘ أختي ’ adalah saudara seagama.
Dalam Alquran Allah swt berfirman:
وهو الذي يتوفاكم بالليل ويعلم ما جرحتم بالنهار
“Dan Dialah yang mewafatkan (menidurkan) kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari.” (al-An’am : 60 )
Pada kedua contoh kalimat di atas terdapat ungkapan tauriyah yaitu kata أختي ‘‘ dan جرحتم ’. Pada kedua contoh di atas tidak terdapat kata-kata yang sesuai dan munasabah untuk keduanya, sehingga dinamakan tauriyah mujarradah.
2)      Tauriyah Murasysyahah
Tauriyah murasyahah ialah suatu tauriyah yang setelah itu dibarengi dengan ungkapan yang sesuai dengan makna yang dekat. Tauriyah ini dinamakan murasyahah karena dengan menyertakan ungkapan yang sesuai dengan makna dekat menjadi lebih kuat. Sebab makna yang dekat tidak dikehendaki, jadi seolah-olah makna yang dekat itu lemah, apabila sesuatu yang sesuai dengannya disebutkan, maka ia menjadi kuat.
 Contoh,
والسمآء بنيناها بأيد .

“Dan langit itu Kami bangun dengan tangan (kekuasaan) Kami.” (al- Dzâriyat: 47)
Pada ayat di atas terdapat ungkapan tauriyah, yaitu pada kata ‘ بأيد ’. Kata tersebut mengandung kemungkinan diartikan dengan tangan, yaitu diberi makna anggota tubuh, dan itulah 5 itu dan menampakkan lainnya).ان كفى makna yang dekat. Sedangkan makna jauhnya adalah kekuasaan. Dalam pada itu disebutkan juga ungkapan yang sesuai dengan makna yang dekat itu dari segi untuk menguatkan, yaitu kata بنيناه ا‘ ’. Namun demikian, pada ayat di atas ungkapan tauriyah mengandung kemungkinan makna yang jauh yang dikehendaki.
3)      Tauriyah Mubayyanah
      Tauriyah Mubayyanah adalah salah satu jenis tauriyah yang disebutkan padanya ungkapan yang sesuai untuk makna yang jauh. Dinamakan mubayyanah karena ungkapan tersebut dimunculkan untuk menjelaskan makna yang ditutupinya. Sebelum itu makna yang dimaksudkan masih samar, sehingga setelah disebutkan kelaziman makna yang dikehendaki menjadi jelas.
Contoh,
يا من رآني بالهموم مطوقا  #وظللت من فقدي غصون في شجون
4)      Tauriyah Muhayyaah
Tauriyah Muhayyaah ialah tauriyah yang tidak terwujud kecuali dengan lafaz sebelum atau sesudahnya. Jadi Muhayyaah terbagi menjadi dua bagian:
a)      Sesuatu yang dipersiapkan dengan lafaz yang terletak sebelumnya.
Contoh,
وأظهرت فينا من سماتك سنة  #فأظهرت ذاك الفرض من ذالك النذب
“Anda tampakkan di tengah kita, Tabiat aslimu Anda tampakkan pemberian itu, Dari yang cepat  tunaikan perlu.”
b)       Sesuatu yang dipersiapkan dengan lafaz yang terletak sesudahnya.
Contoh,
أنه كان يحرك الشمال باليمين .
Sesungguhnya ia menggerakkan baju lapang yang menyelubungi seluruh badan dengan tangan kanan.”
Contoh-contoh:
1. Sirajudin Al-Warraq berkata :
أصون أديم وجهي عن أناس  # لقاء الموت عندهم الأديب
ورب الشعر عندهم بغيض  # ولو وافى به لهم حبيب

Aku memelihara kulit mukaku dari banyak orang Bertemu mati menurut mereka adalah sesuatu yang beradab
Pengarang menurut mereka adalah orang yang dibencimeski yang datang membawa kepada mereka itu adalah orang yang dicintai
2. Nashiruddin Al-Hammami berkata :
أبيات شعرك كالقصور # ولا قصور بهايعوق
ومن العجائب لفظها # حر ومعناها رقيق
Bait-bait syi’irmu bagaikan istana, tiada kelalaian yang menghalanginya,
di antara keajaiban-keajaiban, lafaznya bebas, maknanya terkekang.

3. Ibnu Nubatah berkata :
والنهر يشبه مبردا # فلأجل ذايجلو الصدى
Sungai itu menyerupai kikir dan oleh karenanya bertebaranlah ‘kotoran besi’.”
4. Ibnu al-Zhahir berkata :
شكرا لنسمة أرضكم # كم بلغت عني تحيه
لاغرو إن حفظت أحا # د يث الهوى فهي الذكية
“Terima kasih kepada angin bumimu yang sering menyampaikan penghormatan kepadaku.
Maka tidak aneh bila ia mampu
menjaga keinginan hawa nafsunya, sebab ia ‘cerdas’.”

RANGKUMAN
1. Tauriyah secara leksikal bermakna tersembunyi. Sedangkan pengertiannya dalam terminologi ilmu balâghah adalah suatu lapal yang mempunyai maknaganda, makna pertama dekat dan jelas akan tetapi tidak dimaksud, sedangkan  makna kedua jauh dan tersembunyi, akan tetapi makna itulah yang dimaksud.
2. Tauriyah mempunyai beberapa kategori,  yaitu: mujarradah, murasysyahah, mubayyanah dan muhayyaah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar